----- Yang udah punya pasangan, let’s think about it (tapi jangan
>karena artikel ini jadi asal2an ya). Bagi yang belum punya, kita semua
doain
>supaya cepat menemukan pujaan hatinya J
>
>
Dear friends,>
>
>
> Saat membaca artikel teman kita tentang married, saya tersentak dan
>tersentuh. Kenapa? Karena sampai artikel ini saya buat, saya juga
belum
>married. Tapi... pertimbangkan kalkulasi berikut yang membuat kita
perlu
>menghitung ulang dan menyusun ulang rencana pernikahan kita.
>
> Berdasarkan masukan dan kalkulasi realistik dan logis itu
pulalah,
>saya memutuskan untuk segera memilih, mempersiapkan dan menikah.
>
> Pernah liat temen kita kehilangan orang tuanya karena beliau
sudah
>lanjut usia padahal kita masih terlalu muda dan belum siap di tinggal
mati
>orang tua? Well.. sebenernya ini tidak perlu terjadi.
>
> Tuhan memang punya rahasia yang tidak diketahui oleh mahluk hidup
>manapun tentang waktu kematian kita dan cara kita mati.
>
> Tapi... Tuhan sudah membuat garis rata-rata usia manusia di suatu
>wilayah dan itu bisa di buat angka statistiknya.
>
> Sekarang, ijinkan saya memaparkan masukan yang saya terima dari
>seorang bijak di masa lalu yang menasehati saya untuk segera menikah.
>
> Dia bilang,
>
> Berapa Umurmu sekarang?
>
> Saya bilang, 30 tahun.
>
> Menurutmu, kapan kamu akan menikah?
>
> Mungkin saat usiaku 35 tahun karena baru pada saat itulah saya
mungkin
>siap secara finansial dan segalanya.
>
> Apa kamu sudah mempertimbangkan segala hal yang akan terjadi di
masa
>yang akan datang kalau kamu baru menikah di usia 35 tahun?
>
> Saya diam sejenak dan dengan jujur saya bilang. Belum.
>
> Lalu dia melanjutkan
>
> Kamu sekarang pegawai di sebuah lembaga yang cukup mapan dan
bonafit.
>Kapan kamu pensiun. Usia 55 tahun, kan?
>
> Saya bilang, YA.
>
> Nah... sekarang, mari kita berhitung.
>
> Kamu nikah umur 35. Berarti kamu punya waktu 20 tahun nabung dan
>sebagainya sebelum kamu pensiun. Katakanlah kamu langsung punya anak
>setelah 1 tahun nikah, dan saat itu usiamu 36 tahun. Berarti saat
kamu
>pensiun di usia 55 tahun, anakmu baru berusia 19 tahun. Baru usia
anak SMA
>yang baru mau masuk kuliah dan butuh biaya besar.
>
> Apa kamu yakin selama masa kerjamu kamu punya tabungan yang cukup
>untuk anak, istri dan keluargamu?
>
> Katakan 3 tahun setelah anak pertamamu lahir, anak keduamu
menyusul
>hadir di tengah2 keluarga. Saat anak keduamu lahir, kamu sudah
berusia 39
>tahun. Saat kamu pensiun, anak kedua-mu baru berusia 16 tahun. Bahkan
>sweet seventheen juga belum...!
>
> Saya termenung dan tersentak. Apa yang akan terjadi dengan
>anak-anakku kalau saya sudah pensiun disaat mereka justru sedang butuh
>banyak sekali uang untuk mengukir masa depannya?
>
> Dalam keadaan masih bingung, saya bilang : kalau gitu... saya
harus
>ambil kerja sampingan untuk menutupi kekurangan yang mungkin timbul.
Saya
>akan jadi pegawai kantoran sambil wirausaha.
>
> Tapi dia terus bilang,
>
> Apa kamu yakin itu keputusan yang baik? Mengerjakan 2 pekerjaan
besar
>di waktu yang bersamaan hasilnya akan sama saja. Tidak ada artinya dan
>tidak banyak membantu.
>
> Dia benar. Tidak semua orang punya jiwa bisnis yang bagus.
Teman-2
>saya banyak yang bangkrut dan bahkan jatuh miskin akibat salah
kalkulasi.
>
> Dia lalu bertanya lagi...
>
> Jadi... bagaimana? Masih juga akan menunda-nunda pernikahanmu?
>
> Bukankah akan jauh lebih baik mempercepat dan menyegerakan
>pernikahanmu dan menggabungkan kekuatan dan kemampuan kedua belah
pihak,
>kamu dan pasanganmu, untuk mengejar segala impian?
>
> Jangan takut akan masa depan karena itu rahasia Tuhan.
>
> Kebahagiaan sejati tidak bisa diukur dengan harta, tahta dan
kejayaan.
> Kebahagiaan sejati baru akan bisa kita rasakan kalau kita sudah bisa
>menengok masa lalu tanpa penyesalan, menjalani hari ini dengan penuh
>percaya diri, dan mampu menatap hari esok tanpa rasa takut.
>
> Dia tidak hanya berhenti sampai disitu, tapi dia mengingatkan
saya
>untuk sebuah situasi yang sangat tidak diharapkan oleh siapapun.
>
> Menurutmu, kapan kamu akan meninggal? Rata-2 orang jaman
sekarang
>meninggal di usia 75 tahun. Berarti hanya 45 tahun lagi dari
sekarang...!
>Coba hitung, berapa usia anak-2mu saat itu?
>
> Saya terkejut dan membenarkan hal ini. Rata-2 orang Indonesia
jaman
>sekarang hanya sampai usia sekitar 75 tahun. Mungkin karena pola
>kehidupannya yang sudah bergeser, atau Tuhan memang inginnya begitu.
>
> Kalau anakku lahir di usiaku yang ke 31 tahun, maka untuk
mencapai
>usia 75 tahun aku hanya punya waktu 44 tahun untuk mengurus,
mendampingi
>dan melihat dia tumbuh. Usia 44 tahun sudah cukup matang dan dewasa.
>Mungkin malah aku sudah punya cucu saat itu. Aku menghela napas lega.
>Tapi seakan dia mampu membaca pikiranku dan bertanya :
>
>
Apa kamu yakin kamu akan berumur sepanjang itu? Sampai 75 tahun?
>Sudahkah kamu melakukan general check up dengan kesehatanmu? Yakinkah
kamu
>kecelakaan bisa terjadi kapan saja sesuai kehendak Tuhan?>
> Pertanyaannya sederhana, singkat, padat dan ... membuatku tidak
bisa
>berkata apa-apa lagi.
by kodc